About

SELAMAT DATANG DI ANALISA BAKAT !

Minggu, 31 Mei 2009

NEPOTISME KANTOR


Setelah bekerja keras mati-matian untuk meraih jabatan manajer yang sudah Anda incar, posisi itu akhirnya diberikan kepada keponakan si bos yang belum pernah bekerja. Selain belum berpengalaman, si keponakan ini juga berpotensi merusak sistem kantor. Aduh!

Nepotisme memang menghancurkan segalanya. Rasanya tak adil, namun jika Anda benar-benar masih mau bekerja di kantor itu, ini tipsnya:* Jangan langsung mengambil kesimpulan mengenai kemampuan mereka. Berikan kesempatan beberapa bulan untuk bisa masuk ke dalam pekerjaan ini dan memperkirakan apa yang bisa mereka kontribusikan pada perusahaan.


Melihat dari perspektif mereka. Terkadang, orang-orang yang masuk ke dalam perusahaan karena KKN juga sama sensitifnya dengan Anda. Tak semua orang merasa nyaman jika disokong dan dibantu untuk masuk ke dalam perusahaan. Jika Anda bisa cepat mengkritik, jangan lupa untuk bersikap memaafkan juga. Berikan kesempatan untuk melihat dari kacamata orang tersebut juga sebelum mencap mereka orang yang "tahu enaknya saja".


* Buat mereka sukses. Jika memang Anda tak mungkin meraih posisi yang sekarang diraih orang tersebut, cobalah untuk mengganti strategi dengan bersikap lebih bersahabat ketimbang bersikap mencemooh. Apa pun yang Anda lakukan untuk membantu orang tersebut berhasil akan membuat Anda terlihat baik di mata si bos karena mau mendampingi "orangnya" sukses. Nilai lebihnya, Anda jadi orang yang dipercaya di mata atasan baru.


* Seperti kebanyakan karyawan baru, orang yang baru ditempatkan di posisi atas Anda karena KKN juga pasti butuh bantuan untuk mengenali organisasi ini, apalagi jika mereka underqualified untuk posisi tersebut. Ini adalah kesempatan bagus bagi Anda untuk menunjukkan bahwa Anda adalah team player, dan bisa jadi sahabat. Pada saat seperti ini juga, Anda bisa mengukur kekuatan dan kelemahan si orang baru ini. Cari tahu bagaimana mereka bisa mendapatkan pekerjaan tersebut, apa yang mereka pikirkan tentang peran baru mereka tersebut, dan apa yang menjadi prioritas mereka. Dengan begini, semakin mereka mendalami pekerjaan mereka, Anda bisa merasakan arah ke mana yang mereka tuju, dan bagaimana hal tersebut bisa mempengaruhi Anda.


* Jangan lupakan siapa yang meng-hire mereka. Ketika bos Anda meng-hire orang tersebut langsung ke posisi atas, ia mempertaruhkan dua reputasi, si orang baru dan dirinya sendiri. Menunjukkan kelemahan si orang baru tersebut akan berpengaruh pada citra si bos. Maka jangan sampai kelemahan si orang baru terekspos gara-gara Anda, karena si bos pasti akan mengincar Anda.


* Jika memang sudah tak ada cara untuk mencoba mendekati si orang baru tersebut, maka upayakan untuk tidak terlalu banyak memikirkan masalah kecil dengannya. Cukup pikirkan masalah dan kepentingan kantor saja. Percuma memusingkan masalah yang tak ada hubungannya dengan kantor, apalagi urusan pribadi. Jika Anda ada di kantor, bersikaplah profesional.



* Bersabarlah. Jangan berpikiran bahwa keadaan ini akan berlangsung selamanya. Jika pada kenyataannya si orang baru ini memang tak bisa apa-apa, maka ia hanya akan mengubur dirinya sendiri. Kita sering berasumsi bahwa keadaan ini akan berlangsung selamanya, padahal tak selalu begitu. Meski masa penantiannya bisa menyakitkan, namun tak akan sesakit ketika Anda kehilangan pekerjaan atau pergi dari kantor yang sudah Anda cintai tersebut. Mudah-mudahan dalam kurun waktu bulan atau tahunan perusahaan Anda akan mengubah struktur dan orang tersebut akan dialokasikan ulang. Fokuslah pada keadaan terbaik untuk tetap bisa bersinar.


Sukses Buat Anda !


0 comments: